Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengatakan Indonesia dengan tegas menolak segala bentuk invasi Rusia terhadap Ukraina. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam sesi tanya jawab di International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 20th Asia Security Summit, Singapura, Sabtu (3/6).
“Posisi Indonesia sangat jelas. Di PBB kami vote menentang invasi Rusia, ” ujar dia.
Prabowo mengatakan fokus negara-negara di dunia semestinya tidak lagi berkutat pada penilaian pihak yang benar atau salah. Melainkan lebih pada mengupayakan resolusi perdamaian agar menjadi satu-satunya langkah yang harus ditempuh untuk menghentikan perang yang terjadi.
“Kami tidak berbicara tentang benar atau salah, saya mengusulkan agar mencoba resolusi konflik, ” kata Prabowo.
Ia pun mengajak semua pihak, khususnya negara-negara di Eropa untuk turut mencari jalan damai bagi Rusia dan Ukraina.
“Tolong teman-teman Eropa kami, tolong jangan berpikir dalam jangka waktu 5 atau 10 tahun, pikirkan dalam jangka waktu 50 tahun, ” ucap dia.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga memaparkan sejumlah rekomendasi resolusi konflik yang dapat diambil untuk menyudahi permusuhan Rusia-Ukraina Salah satunya adalah mengusulkan Dialog Shangri-La menemukan cara mendesak dimulainya negosiasi perdamaian antar kedua negara.
Selain itu, ia juga merekomendasikan PBB membentuk pasukan pemantau yang terdiri dari pihak yang dipercaya Rusia dan Ukraina untuk diterjunkan di sepanjang zona demiliterisasi baru kedua negara.
"Setidaknya, mari kita coba ajukan beberapa rekomendasi konkret sehingga pertemuan seperti Dialog Shangri-La akan memiliki substansi dan makna yang lebih, " ujar Prabowo.